Halaman

Selasa, 20 November 2012

7 Kebiasaan Berkomputer yang Baik.



Berikut adalah 7 kebiasaan berkomputer yang baik, yang perlu untuk dipertahankan, karena kebiasaan yang baik dapat memaksimalkan IT Investment dan mengoptimalkan efisiensi operasional anda. Sebaliknya, kebiasaan buruk membuang-buang uang dan memperlambat anda, bahkan dapat mengakibatkan bencana. Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan berkomputer yang baik yang perlu dimulai segera:


1. Sering men-save pekerjaan anda

Untuk menghindari kehilangan data karena disebabkan systema atau aplikasi yang membeku (hang), sering-seringlah untuk men-save pekerjaan yang sedang anda kerjakan. Tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk melakukan hal ini. Hanya mengklik gambar disket pada menu aplikasi atau cukup menekan tombol “Ctrl + S”, dan pekerjaan anda akan aman tersimpan pada komputer anda. Jangan pernah untuk mengandalkan fitur “Auto Save” pada komputer anda, karena hal ini bukan merupakan fitur standar pada setiap program.


2. Backup

Jangan meresikokan kehilangan file pekerjaan anda dengan tidak memiliki backup atau salinannya. Semua kemungkinan bisa terjadi; kerusakan komputer, terhapus, kehilangan komputer dan lain-lain. Tidak ada hard drive yang dijamin bisa beroperasi selamanya. Recovering data, seringkali mustahil dan jikapun ada, berbiaya sangat mahal dan butuh waktu yang lebih lama dari yang orang pikirkan.

Effort yang melelahkan tersebut dapat digantikan dengan hanya mengcopy files atau data ke DVD, external HDD, atau media lainnya pada interval waktu yang teratur.


3. Pikirkan sebelum mencetak

Hard copy memang dibutuhkan, tapi tidak selalu. Oleh karenanya, sebelum  mengklik “Print”, pastikan bahwa anda benar-benar membutuhkan hard copynya. Jika ya, apakah anda membutuhkan seluruh bagiannya, atau hanya pada bagian tertentu. “Print Preview” akan membantu anda menyeleksi bagian atau halaman yang anda butuhkan untuk dicetak. Selalu gunakan double-side print saat mencetak untuk menghemat kertas. Selalu gunakan warna cetak hitam, kecuali memang perlu untuk berwarna.


Saran:  Jika dimungkinkan, pakailah recycled paper saat mencetak.


4. Strukturisasi Folder

‘Wah, di mana ya, saya simpan file itu kemarin..?’ Kalimat ini merupakan salah satu pencerminan strukturisasi Folder yang kurang baik. Di mana biasanya anda menyimpan file atau dokumen anda? Apa semua terserak di seluruh desktop atau tersusun dengan rapi dalam folder ‘My Documents’? Pertahankan urutan dokumen dalam Folder kerja anda dengan mengklasifikasikan dan membuat folder serta sub-folder yang sesuai dengan kriteria anda. Tidak banyak waktu yang dibutuhkan, hanya beberapa menit saja, namun akan menghemat begitu banyak waktu yang dibutuhkan untuk mencari file yang salah tempat.


Saran:  Pengklasifikasian folder yang bersifat pribadi dan pekerjaan akan sangat membantu pada saat pencarian file.


5. Menyimpan Kode Lisensi Software

Buatlah catatan mengenai Kode Lisensi Software dan simpanlah di tempat yang aman. Pada waktu kita membutuhkannya saat install ulang kita dapat membukanya kembali dengan mudah. Hal ini jauh lebih mudah dan praktis dibandingkan saat kita terpaksa harus membeli lisensi baru karena kehilangan lisensi tersebut.


6. Berinvestasi pada Software Sekuritas

Lindungi Investasi IT anda, kerja keras anda dan bahkan diri anda sendiri! Virus, spyware, adware dan software berbahaya lainnya menjadi berita karena suatu alasan. Ancaman tersebut dapat menginfeksi komputer anda, bahkan tanpa anda menyadarinya. Tapi tahukan anda, kerusakan apa yang dapat mereka sebabkan? Mereka dapat menghapus atau merusakkan file dan dokumen anda, mentrack aktifitas berinternet anda, mencuri data pribadi, atau hanya sekedar membuat jengkel anda dengan performance komputer anda yang dibuatnya melambat. Segeralah bertindak sebelum mereka mendahului anda dengan berinvestasi pada software sekuritas. Jika sudah, jagalah agar software tersebut tetap up-to-date dan scanlah komputer anda secara teratur agar selalu pada kondisi puncaknya.


Saran:  Biasanya setiap antivirus software mengupdate produknya setidaknya seminggu sekali. Maka ceklah validitas antivirus database anda setiap minggu.


7. Berkediplah..

Menatap layar komputer pada waktu yang lama akan berakibat negatif pada mata anda. Pengguna komputer dianjurkan untuk mengedipkan mata sesering mungkin, terutama saat mata anda terasa lelah. Maka jadikanlah kebiasaan untuk mengedipkan mata sesering yang anda bisa saat anda bekerja dengan komputer. Mengapa? Karena berkedip atau mengerjapkan mata akan memproduksi air mata yang akan melindungi permukaan bola mata anda dan menjaga agar bola mata anda tetap lembab dan terlumasi.

Kebiasaan lainnya adalah untuk mempertahankan dan melindungi pandangan mata termasuk memfokuskan pandangan pada objek yang jauh setiap 15 menit untuk melemaskan otot mata anda dan untuk mengistirahatkannya setiap 1 atau 2 jam untuk mengurangi kelelahan mata.


Saran:  Memfokuskan mata pada jarak dekat berarti memforsir mata. Sebaliknya memandang objek yang jauh berarti merilekskan mata.




Ref.: Hewlett Packard Development Company


Smartphone, sahabat kecil kita



Akhir-akhir ini begitu banyak produk smartphone dengan model terbaru dilaunch ke pasaran. Tiap pabrikan membawa brand atau merknya sendiri. Tiap smartphone dibekali kemampuan masing-masing yang ditonjolkan sebagai keunggulannya.

Begitu banyak pilihan, begitu ragam merk dan kecerdasan, serta operating system (OS) dari smartphone itu sendiri dan tentu saja, harga yang semakin murah dari waktu ke waktu, tentu membuat bingung konsumen pemula untuk menentukan pilihan.
Sebenarnya, apa sih beda antara smartphone dan telepon, dan apa yang membuatnya menjadi ‘smart’ atau cerdas?

Singkatnya, smartphone adalah suatu alat yang dengannya anda bisa melakukan panggilan telepon, tapi juga menambah fitur yang, dulu, hanya dapat ditemui pada PDA (personal digital assistant) atau bahkan komputer, misalnya kemampuan untuk mengirim dan menerima email, membuat dan mengedit dokumen dan sebagainya.

Hal-hal berikut merupakan kemampuan-kemampuan yang menjadikan smartphone memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan ‘telepon biasa’:

1. OS atau Operating System
Secara garis besar, smartphone berdasarkan pada  suatu ‘OS’ atau operating system yang ditanamkan pada device tersebut, yang memiliki kemampuan untuk menjalankan aplikasi.  Sebagai contoh, iPhone Apple memiliki OS  ‘iOS’, Blackberry memiliki OS ‘Blackberry OS’, Microsoft dengan OS Windows Phone-nya, dan akhir-akhir ini banyak smartphone yang menggunakan OS ‘Android’ membanjiri pasaran smartphone di seluruh dunia.

2. Aplikasi
Smartphone mengijinkan penggunanya untuk menjalankan program-program yang didukung oleh platform atau OS yang ditanamkan ke dalamnya. Misalnya smartphone dapat menjalankan program untuk perkantoran misalnya, baik mengedit atau membuat dokumen baru, minimal hanya menampilkan dokumen. Selain itu calendar, skeduler, business finance manager, design dan lainnya.

3. Akses Internet / web
Banyak smartphone dapat mengakses web dengan kecepatan tinggi, baik melalui 3G/4G/LTE network maupun melalui WiFi. Namun beberapa jenis smartphone yang menawarkan kecepatan koneksi yang lebih rendah juga biasanya menawarkan hal yang sama.

4. Keyboard QWERTY
Adanya keyboard QWERTY merupakan keniscayaan bagi smartphone, karena memiliki format yang sama saat pengetikan dengan komputer, sehingga juga menawarkan kenyamanan mengetik yang tidak jauh berbeda. Jenis keyboard bisa berupa fisik, maupun visual, bagi smartphone berkemampuan layar sentuh/touchscreen.

5. Messaging
Semua telepon selular mampu mengirim dan menerima pesan text. Namun smartphone mampu juga menangani email secara online. Smartphone mampu menyingkronkan dengan email personal dan professional anda. Beberapa smartphone mampu menangani beberapa akun email pada saat yang bersamaan. Yang lainnya bahkan menyertakan akses ke layanan instant messaging, seperti YM, AOL dan lain-lain.

Hal-hal di atas merupakan beberapa fitur yang menjadikan smartphone tampak lebih ‘cerdas’. Teknologi yang mengelilingi smartphone akan tetap berubah. Apa yang terlihat bagus saat ini, mungkin akan tertinggal tahun depan, atau bulan depan, atau bahkan minggu depan.


Ref.: http://cellphones.about.com

Selasa, 16 Oktober 2012

Dahsyatnya Berbagi

Ada satu hal yang membuat pikiran saya tidak berhenti bertanya-tanya mengenai rezeki. Rezeki merupakan jatah yang Allah SWT berikan kepada setiap makhlukNya selama hidup di dunia. Sedangkan rezeki yang di dapat setelah kehidupan dunia sifatnya adalah sebagai pembayaran atau kompensasi dari amal seorang hamba di dunia dan juga 'pemberian' dari orang yang 'mengirimkannya', misalnya do'a anak yang sholeh bagi orang tuanya yang telah wafat.

Kembali ke rezeki, sepanjang pengamatan dan pengalaman saya, terjadi perbandingan terbalik terhadap rezeki ini. Semakin kita membagikan rezeki yang kita miliki kepada para mustahik (orang atau badan yang berhak mendapatkan bagian), semakin banyak rezeki yang kita dapat, dan bukan malah berkurang.

Logikanya, sebagai permisalan, jika kita memberikan 2 bagian dari 5 bagian rezeki kita kepada mustahik, maka seharusnya menjadikan 3 sebagai sisa. Namun yang terjadi adalah 23. Dan itu merupakan jumlah minimal 'saldo' yang ada.

Subhanallah. Lho, koq bisa?

Bisa dong. Berikut hitung-hitungannya. 5 - 2 = 3. Sesuai Hadits dan Al Qur'an, Allah SWT, Sang Pemilik dan Pemberi Rezeki melipatgandakan nilai 2 yang disedekahkan di jalan Allah SWT sebanyak 10 kali. 2 x 10 = 20. Sehingga saldo minimum yang ada menjadi 20 + 3 = 23. Koq cuma kelipatan 10? katanya minimal? Tentu bisa. Semakin sering dan semakin ikhlas kita bersedekah, semakin banyak pahala dan kelipatannya. Sehingga bersedekah pun perlu latihan. Latihan hati.

Seberapa lama keuntungan bisa langsung dipetik? Rentang waktunya seketika sampai waktu yang dikehendaki Allah SWT. Tidak ada yang bisa memprediksi kapan, karena itu merupakan hak prerogratif dari Allah SWT, tapi yang paling cepat, ya seketika. Bersabarlah. Latihan butuh kesabaran, kan?

Wah untung dong..? Sudah tentu. Kita berniaga dengan Allah SWT, Sang Pemilik dan Pemberi Rezeki, dengan cara memutar rezeki PemberianNya dan didistribusikan kepada hambaNya yang membutuhkan. Dengan demikian, kita menjadi 'perantaranya' Allah SWT dalam memberikan rezeki kepada salah satu atau beberapa makhlukNya. Dan sudah tentu, berniaga dengan Allah SWT, tak sekalipun menyebabkan rugi. Tak akan pernah.

Kalo gitu, yuk, kita berbagi rezeki kita sekecil apapun kepada sesama yang membutuhkan (mustahik). Harus kepada yang mustahik, di mana rezeki ini akan berguna bagi orang/badan tersebut. Memberikan kepada selain mustahik bagaimana? Itu juga baik, hanya saja barangkali manfaat yang dibawanya tidak akan terlalu dirasakan baik oleh pemberi maupun penerimanya. Setiap kondisi yang tepat, pasti akan membawa manfaat yang tepat, kan?

Tidak perlu menjadi kaya untuk bersedekah. Secukupnya dari yang kita punya dengan ikhlas, lillahi ta'ala. Tak perlu berupa mal atau harta. Senyum. ya, senyum yang ikhlas bisa juga menjadi sedekah. Ilmu. Semakin kita membagi ilmu, semakin mahir dan luas ilmu kita. Banyak lagi contoh yang lain.

Ada sesuatu yang terjadi pada hati ketika kita bersedekah karena Allah SWT. Sesuatu yang tidak bisa dilukiskan kata-kata maupun dengan ilustrasi. Perasaan bahagia karena Allah SWT. semakin ikhlas kita bersedekah, semakin bahagia yang kita rasakan.

So, tunggu apa lagi..?

Yuk, kita berbagi...